Membaca buku ini membuat kita mengerti mengapa gerakan injili begitu pasrah terhadap budaya Amerika, mencoba begitu keras untuk menjadi populer, dan terus mempertahankan iman do-it-yourself dan feel-good sehingga gerakan ini bukan saja telah kehilangan akal budinya tetapi juga jiwanya
Orang Kristen dipanggil untuk hidup di dalam dunia tetapi bukan menjadi bagian dari dunia, sehingga kita harus menjaga keseimbangan